sdislam-arrasyid

Pelajari Isi Kandungan Surat Al Kafirun Sekarang!

Isi-Kandungan-Surat-Al-Kafirun

Pahami dengan baik isi kandungan surat al kafirun sehingga lebih tidak lagi keliru dalam menerapkannya.

Isi kandungan surat Al Kafirun dikenal dengan banyaknya pesan tentang penolakan akan aqidah. Termasuk ke dalam surat ke Makkiyah karena diturunkan di Mekkah. Masuk ke dalam surat ke 109 di dalam Al Quran.

Di dalamnya terdiri dari 6 ayat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebelum pindah ke Madinah. Terdapat penjelasan tegas tentang prinsip dasar Islam akan kepercayaan. Terutama dalam mengesakan Allah.

Isi kandungan Surat Al Kafirun

Menjadi umat Muslim yang taat dan patuh terhadap perintah Allah sudah sewajarnya mempelajari Al Quran. Begitu juga dengan makna kandungan yang terdapat dalam setiap surat, seperti Al Kafirun. Simak dengan baik setiap isinya di uraian berikut ini.

Dalam surat ini Allah berfirman kepada Nabi Muhammad untuk melarang kaum kafir menyembah apa yang mereka sembah. Pada ayat pertama sampai ketiga disebutkan bahwa tidak ada tempat menyembah selain Allah. Isinya sangat jelas, bahwa sangat penting untuk menekankan ketauhidan.

Dalam setiap ayat-ayatnya, ada sikap tegas pada setiap ajaran tersebut. Tauhid sendiri landasan utama dalam Islam. Bahwasanya tidak ada zat lain yang patut disembah kecuali Allah.

Berkat surat ini pula, maka tidak ada lagi kompromi tentang aqidah atau kepercayaan. Memungkinkan seseorang untuk yakin dan percaya akan tuhannya. Sangat jelas Allah turunkan untuk menghilangkan keraguan.

Di awal-awal dakwah penyebaran Islam, kaum Quraisy memberikan tawaran untuk kompromi akan kepercayaan. Tentunya hal tersebut disampaikannya kepada Nabi Muhammad untuk mengakui berhala yang mereka sembah. Dengan imbalan, mereka juga akan menyembah Allah.

Pada situasi tersebut, Nabi dengan tegas menolak kompromi tersebut. Mengingat surat Al Kafirun turun sebagai bentuk jawaban yang disampaikan oleh Nabi. Jadi tidak ada bentuk kepercayaan campuran atau sinkretisme yang diterima saat itu.

Konteks dakwah dalam ajaran Islam saat itu tidak menerima bahwa agama yang dicampur-campur. Dengan mengikuti ajaran agama lain, maka itu adalah hal yang salah. Sangat dilarang untuk mencampuradukkan ajaran yang saling beretentangan.

Dalam ayat ke 4 dan 5 ada pernyataan yang diulang dari ayat ke 3. Namun dengan cara yang lebih eksplisit. Secara tegas berisi bahwa umat Islam menolak tegas menyembah apa yang kaum kafir sembah.

Menandakan adanya pemisah antara kaum kafir dan Islam dalam hal beribadah dan kepercayaan. Isi pesan dalam ayat-ayat tersebut menyatakan untuk saling menghormati. Lebih saling menghargai dan tidak memaksakan satu sama lain.

Tidak ada titik temu antara tauhid dengan politeisme atau menyembah banyak dewa. Dalam surat ini juga menyertakan panduan bagi setiap umat Islam untuk tetap tegas pada keyakinanya. Dengan tidak mengikuti kepercayaan selain dari pada Allah.

Bisa dilihat dan dibaca dalam ayat terakhir Al Kafirun bahwa ada penegasan untuk bersikap terhadap kaum kafir. Isinya, yaitu untukmu agamamu dan untukku agamaku. Setiap orang berhak untuk memilih jalan hidup dan kepercayaan.

Pernyataan ini mengingatkan bahwa tidak boleh ada unsur pemaksaan dan harus saling damai. Meski berbeda keyakinan, tetap harus saling menghormati satu sama lain. Menjadi ayat pengingat bahwa setiap orang berhak untuk menjalankan prinsip hidupnya masing-masing. Selain itu kalian juga dapat mengunjungi website pemudahijrah.com jika ingin mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang kaidah agama Islam.

Kesimpulan

Setelah mengetahui isi kandungan surat Al Kafirun sekarang paham bukan bahwa Islam itu indah dan tegas. Pada beberapa ayat sudah dijelaskan beberapa kali untuk menjaga prinsip dan kepercayaan masing-masing. Tidak memaksakan apa yang dipercaya kepada orang lain dan sebaliknya.

Exit mobile version